Kamis, 02 Oktober 2014

Briket Kotoran Ternak

                                                          I.     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Akhir-akhir ini makin tingginya harga pupuk dan bahan bakar minyak untuk kebutuhan rumah tangga, makin meresahkan masyarakat, terutama sekali masyarakat yang tinggal dipedesaan. Untuk mengatasi hal-hal yang demikian perlu dicari sumber-sumber alternatif agar produksi pertanian tetap dapat dipertahankan dan kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi tanpa merusak lingkungan.
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar minyak. Namun sampai saat ini pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk belum dilakukan oleh petani secara optimal, terkecuali di daerah-daerah sentra produk sayuran. Sedangkan didaerah-daerah yang banyak ternak dan bukan daerah sentra produksi sayuran, kotoran ternak banyak yang tertumpuk di sekitar kandang dan belum banyak yang dimanfaatkan sebagai sumber pupuk. Apalagi pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber sumber bahan bakar dalam bentuk gas bio dan biorang. Teknologi dan produk tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat, petani dan peternak kita.
Dalam konteks itu pemantaan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar) merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu untuk keperluan rumah tangga. Dari kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenisbahan bakar yaitu (gas bio) dan briket.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

  1. Mahasiswa mengetahui pengertian briket
  1. Mahasiswa mengetahui cara pembuatan dan manfaat dari briket.
Jenis Pupuk Kandang
Kandungan (%)
N
P2O5
K2O
Kotoran SapiKotoran Kuda
Kotoran Kambing
Kotoran Ayam
Kotoran Itik
0.6
0.4
0.5
1.6
1.0
0.3
0.3
0.3
0.5
1.4
0.1
0.3
0.2
0.2
0.6
  1. Tidak mudah meledak seperti gas elpiji.
  1. Tidak mengeluarkan api, karena briket kotoran sapi ini menyala seperti nyala rokok, dengan panas yang dihasilkan tak jauh beda dengan bahan bakar minyak tanah maupun elpij.
  1. Peralatan memasak menjadi lebih awet karena briket kotoran sapi ini tidak menghasilkan api yang membuat hitam bagian bawah peralatan memasak.
  1. Lebih sehat, karena briket kotoran sapi tidak menghasilkan asap.
  1. Bentuknya lebih seragam karena pembuatannya dengan dicetakkan mempergunakan alat,
  1. Briket kotoran sapi dapat menghasilkan panas yang bertahan lama,dengan demikian secara perhitungan biaya,akan menjadi lebih murah dan ekonomis.
  1. Ramah lingkungan  karena memanfaatkan kotoran ternak yang merupakan salah satu limbah.
  1. Lebih hemat Karena kotoran dua ekor sapi setara dengan 2,6 liter minyak atau 1,90 kg elpiji per hari.
Jenis BriketKelebihanKekurangan
Briket arang selasahMudah dibuat,murah praktis
& mudah digunakan , ringan, mudah diangkut, relativ aman
Berasap hingga lebh baik
digunakan diruang terbuka, tidak dapat dimatikan dengan cepat,pijar api tidak mudah dilihat(walaupun panas sekali)
Briket serbuk gergaji/ sekamMudah dibuat,murah,mudah
penggunaanya,praktis dan
relative aman digunakan.
Berasap sehingga lebih baik digunakan diruangan
terbuka,tidak dapat dimatikan dengan cepat,pijar api tidak mudah dilihat (walaupun panas sekali)Briket kotoran sapi
Nyala apinya bagus (sering
berwarna kebiru -biruan)  mudah dibuat,murah praktis,mudah digunaan, aman dan ringan sehingga memudahkan dalan transportasiAdanya kendala budaya dan
pandangan negatif pada
kotoran sapi di beberapa
daerah.
  1. pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar) merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu untuk keperluan rumah tangga.
  1. Briket  adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji dari bahan-bahan bekas, sampah maupun limbah-limbah pertanian yang tidak terpakai dan diolah.
Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan briket kotoran ternak. Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan briket tidak saja sebagai merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak.
  1. pembuatan briket dilakukan dengan mengubah kotoran ternak dalam bentuk briket dengan menggunakan alat cetak. Briket yang sudah terbentuk dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah kering, briket tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas. Alat pemanas diletakkan diatas kompor atau tungku. Setelah briket berubah jadi arang yang ditandai dengan habisnya asap yang keluar pada tempat pemanas. Lalu alat pemanas di buka dan briket yang masih membara disemprot dengan air.
  1. Keunggulan briket adalah tidak mudah meledak, tidak mengeluarkan api, peralatan memasak jadi leboh awat, lebih sehat, tahan lama dan ramah lingkungan.

II.  TINJAUAN PUSTAKA
Limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi dan media berbahai tujuan (Sihombing, 2002).
Di India dengan adanya tinja sapi sebanyak 5 kg perekor dan kerbau 15 kg perekor, oleh pemerintah India disarankan untuk dihasilkannya dung cake(briket) secara massal sebagai sumber energi.(Nurtjahya, 2003)
Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Ternak
Sumber : Nurhasanah, Widodo, Asari, dan Rahmarestia, 2006
III.             PEMBAHASAN
Bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Harga bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin membengkak dan semakin sulit ditemukan,khususnya minyak tanah. Tingginya harga BBM ini mulai memberi dampak yang mengkhawatirkan. Upaya pemerintah mensubsidi LPG untuk menggantikan peran minyak tanahpun juga tidak sepenuhnya berhasil. Krisis energi yang membuat harga minyak dunia mencapai US $ 70 /barel semakin menghimpit kehidupan masyarakat berbagai lapisan di Indonesia. Kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah membuat harga minyak tanah menyamai harga premium sebelum dinaikkan (Subroto, Himawanto, dan Putro, S., 2006).
Dalam situasi seperti ini pencarian, pengembangan, dan penyebaran teknologi energi non BBM yang ramah lingkungan menjadi penting, terutama ditujukan pada keluarga miskin sebagai golongan yang banyak terkena dampak kenaikan BBM. Salah satu teknologi energi yang sesuai dengan persyaratan tersebut adalah teknologi biogas (Darsin, 2006). Pemerataan pembagian LPG belum sepenuhnya merata.  Apalagi akhir-akhir ini sering terjadi ledakan tabung LPG yang membuat masyarakat semakin khawatir.Banyak masyarakat yang kembali memanfaatkan kayu sebagai sumber  bahan bakar. Jika hal ini berlangsung lama, akan menimbulkan masalah baru yaitu pembabatan hutan sehingga dikawatirkan dapat merusak lingkungan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal-hal tersebut perlu dicari sumber energi alternatif agar  kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi tanpa merusak lingkungan. Salah satu bahan bakar alternatifini ternyata dapat dibuat dari kotoran sapi.
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak. Limbah ternak merupakan sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, pengolahan produksi ternak dan lain – lain. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair seperti feses,urine,sisa makanan,embrio,kulit telur,lemak,darah,bulu,kuku, tulang,tanduk,isi rumen,dan lain-lain.
Dalam konteks itu pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar) merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu untuk keperluan rumah tangga. Pemanfaatan kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenis bahan bakar yaitu biogas dan briket. Kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk briket  merupakan hal baru bagi masyarakat, dan peternak kita. Meskipun,banyak masyarakat yang sudah mengetahui pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan bakar alternatif,tapi terkendala oleh kesan bahwa membuat biogas itu rumit dan memerlukan banyak ketrampilan. Untuk biogas mungkin benar,tapi membuat briket dari kotoran sapi ternyata tidak terlalu sulit. Kotoran sapi yang sudah kering, memang mempunyai sifat mudah terbakar dalam waktu yang lama.
A.      Pengertian dan Cara Pembuatan Briket Kotoran Ternak
Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan briket kotoran ternak. Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan briket tidak saja sebagai merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak.
Briket sendiri adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji dari bahan-bahan bekas, sampah maupun limbah-limbah pertanian yang tidak terpakai dan diolah. Pembuatan briket berbeda dengan pembuatan biogas. Dimana pembuatan briket dilakukan dengan mengubah kotoran ternak dalam bentuk briket dengan menggunakan alat cetak. Briket yang sudah terbentuk dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah kering, briket tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas. Alat pemanas diletakkan diatas kompor atau tungku. Setelah briket berubah jadi arang yang ditandai dengan habisnya asap yang keluar pada tempat pemanas. Lalu alat pemanas di buka dan briket yang masih membara disemprot dengan air. Briket yang sudah jadi arang ini dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak atau kebutuhan rumah tangga
Briket ada bermacam-macam tergantung dari asal bahan yang digunakan dalam pembuatan briket. Briket yang umum di buat adalah:
1.   Briket bekatul.
2.   Briket arang
3.   Briket sampah plastik
4.   Briket kotoran sapi
B.       Keunggulan Briket Kotoran Ternak
Briket kotoran sapi memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh bahan bakar lain seperti minyak tanah atau gas elpiji, antara lain :
Selain keunggulan dari briket kotoran sapi di atas, ada juga kekurangan dari briket sapi. Berikut disampaikan kelebihan dan kekurangan dari berbagai briket.
Tabel 1. Kelebiahan dan Kekurangan berbagai Brike
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A, SA. 2011. Cara Membuat Briket Arang dai Dedaunan, Sampah, Serbuk Gergaji DSB. http://macam-macamusahakecilmenengah.blogspot.com/2011/01/cara-membuat-briket-arang-dari-dedaunan.html. Diakes pada hari Selasa, 1 November 2011.
Farida E. 2000. Pengaruh Penggunaan Feses Sapi dan Campuran Limbah Organik Lain Sebagai Pakan atau Media Produksi Kokon dan Biomassa Cacing Tanah Eisenia foetida savigry. Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan MakananTernak. IPB, Bogor.
Sofyadi Cahyan, 2003. Konsep Pembangunan Pertanian dan Peternakan Masa Depan. Badan Litbang Departemen Pertanian. Bogor.
Sihombing D T H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor
Soehadji, 1992. Kebijakan Pemerintah dalam Industri Peternakan dan Penanganan Limbah Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian. Jakarta.
Widodo, Asari, dan Unadi, 2005. Pemanfaatan Energi Biogas Untuk Mendukung Agribisnis Di Pedesaan. Publikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong.
Soeharsono, 2002. Anthrax Sporadik, Tak Perlu Panik. Dalam kompas, 12 September 2002, http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/12/iptek/anth29.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar